First off…
Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Jepang tidak menggunakan imbuhan untuk membedakan subyek (S), predikat (P), obyek (O), dan keterangan (K). Dalam bahasa Jepang kita menentukan S, P, O, dan K dari partikel yang terdapat dalam kalimat.
Contoh dari pembahasan sebelumnya:
[JAP] Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.
[INA] Oleh saya, coklat dimakan.
Di sini terlihat bahwa untuk subyek partikel penandanya adalah “wa” (atau “ga”); sedangkan untuk obyek penandanya adalah “wo”. Dengan demikian kita dapat membentuk kalimat aktif dasar berpola Subyek-Predikat-Obyek.
Bagaimana dengan keterangan?
Untuk fungsi keterangan, bahasa Jepang menggunakan beberapa partikel tambahan selain yang telah disebutkan. Post ini akan mengupas dua dari berbagai partikel keterangan tersebut — disusul beberapa lainnya di tulisan bagian 3, 4, dan 5.
Beberapa Partikel Keterangan yang Umum Dipakai
1. Partikel ‘no’ (の)
Secara umum, partikel ‘no’ memiliki dua fungsi, yaitu (1) menyatakan kepemilikan dan (2) menerangkan benda yang dimaksud. Contoh penggunaannya adalah seperti berikut:
(a) menyatakan kepemilikan
[JAP] Watashi no tokei
[JAP] 私の時計
-> “watashi” (私) = “saya”
-> “tokei” (時計) = “jam”
[INA] Jam milik saya
Perhatikan bahwa di sini posisi subyek (“saya”) dan benda (“jam”) bertukar, ketika diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Prosesnya sendiri kurang-lebih sama dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Contoh lain…
[JAP] Okaa-san no kimono
[JAP] お母さんの着物
-> “okaa-san” (お母さん) = “ibu”
-> “kimono” (着物) = baju tradisional Jepang
[INA] Kimono milik Ibu
(b) menerangkan benda yang dimaksud
Dalam penggunaan yang ini, partikel ‘no’ bermakna mirip dengan kata “yang” di Bahasa Indonesia. Fungsinya adalah menjelaskan sesuatu benda secara detail.
Contoh:
[JAP] Ano hidari no e ga kirei desu.
[JAP] あの左の絵がきれいです。
-> “ano” (あの) = “itu”
-> “hidari” (左) = “kiri/sebelah kiri”
-> “e” (絵) = “lukisan”
-> “kirei” (きれい) = “cantik”
[INA1] Yang sebelah kiri, lukisannya cantik.
(literal)
[INA2] Lukisan yang sebelah kiri itu cantik.
(bentuk disesuaikan)
Contoh lain…
[JAP] Ichiban no eiyuu wa ULTRAMAN desu.
[JAP] 一番の英雄は ULTRAMAN です
-> “ichiban” (一番) = “terbaik/terhebat”
-> “eiyuu” (英雄) = “pahlawan”
[INA1] Yang terhebat, pahlawan, adalah ULTRAMAN.
(literal)
[INA2] Pahlawan terhebat adalah ULTRAMAN. (bentuk disesuaikan)
***
Berbagai
penggunaan lain dari partikel ini bisa diturunkan dari dua fungsi di atas,
walaupun terkadang agak kurang berterima dalam bahasa Indonesia.E.g.
[JAP] kumo no ue
[JAP] 雲の上
-> “kumo” (雲) = “awan”
-> “ue” (上) = “atas”
[INA1] Atasnya awan
[INA2] Di atas awan
(bentuk disesuaikan)
……
2. Partikel ‘de’ (で)
Seperti halnya partikel ‘no’, partikel ‘de’ mempunyai dua fungsi umum. Yang pertama, menyatakan tempat; dan kedua, menyatakan cara.
(a) untuk menyatakan tempat
Maknanya kira-kira sama seperti kata “di” dalam Bahasa Indonesia. Penggunaan ini agak mirip dengan partikel ‘ni’ — akan tetapi, untuk saat ini, kita belum akan membahasnya.
Contoh penggunaan:
[JAP] Kissaten de hataraku.
[JAP] 喫茶店で働く
-> “Kissaten” (喫茶店) = “kafe”
-> “hataraku” (働く) = “bekerja”
[INA1] Di kafe, (saya) bekerja.
[INA2] Saya bekerja di kafe.
(bentuk disesuaikan)
[JAP] Asoko de matteta.
[JAP] 彼処で待ってた
-> “Asoko” (彼処) = “sana”
-> “matteta” (待ってた) = “menunggu” (bentuk lampau)
[INA1] Di sana, (saya) menunggu.
[INA2] Saya menunggu di sana. (disempurnakan)
(b) untuk menyatakan cara
Anda mungkin pernah menyatakan dalam bahasa Indonesia kalimat semacam ini:
[INA] Saya pergi menggunakan bis.
Dalam bahasa Inggris, kalimat tersebut bisa diterjemahkan sebagai berikut:
[ENG] I’m going by bus.
Bagaimana dalam bahasa Jepang?
Dalam Bahasa Jepang, kita bisa melakukan penerjemahan sebagai berikut:
[INA] Saya pergi menggunakan bis.
-> “saya” = “watashi” = 私
-> “pergi” = “iku” = 行く
-> “bus” = “BASU” = バス
[JAP] Watashi wa BASU de iku
[JAP] 私はバスで行く
Perhatikan bahwa di sini kalimat menggunakan pola Subyek-Keterangan-Predikat — sedikit mirip dengan pola Subyek-Obyek-Predikat pada tulisan mengenai kalimat aktif sederhana yang lalu.
Contoh lain,
[JAP] Ano hito wa hitori de ikiru.
[JAP] あの人は一人で生きる
-> “Ano hito” (あの人) = “orang itu”
-> “hitori” (一人) = “sendiri/seorang diri”
-> “ikiru = (生きる) “hidup/menjalani hidup”
[INA1] Orang itu sendirian menjalani hidup.
[INA2] Orang itu hidup sendiri. (bentuk disesuaikan)
***
Sebetulnya
masih ada beberapa partikel lain yang juga berfungsi membentuk keterangan
secara spesifik; meskipun begitu, penjelasan tersebut akan diberikan pada
bagian selanjutnya dari tulisan ini. [bersambung ke bagian 3]
0 komentar:
Posting Komentar